Selama ini, jika kita berbicara mengenai seks, maka yang terbersit
dalam benak sebagian besar orang adalah hubungan seks. Padahal, seks itu
artinya jenis kelamin yang membedakan pria dan wanita secara biologis.
Seksualitas
menyangkut beberapa hal antara lain dimensi biologis, yaitu berkaitan
dengan organ reproduksi, cara merawat kebersihan dan kesehatan; dimensi
psikologis, seksualitas berkaitan dengan identitas peran jenis, perasaan
terhadap seksualitas dan bagaimana menjalankan fungsinya sebagai
makhluk seksual; dimensi sosial, berkaitan dengan bagaimana seksualitas
muncul dalam relasi antar manusia serta bagaimana lingkungan berpengaruh
dalam pembentukan pandangan mengenai seksualitas dan pilihan perilaku
seks; dan dimensi kultural, menunjukkan bahwa perilaku seks itu
merupakan bagian dari budaya yang ada di masyarakat
Berdasarkan kesepakatan internasional di Kairo 1994 (The Cairo
Consensus) tentang kesehatan reproduksi yang berhasil ditandatangani
oleh 184 negara termasuk Indonesia, diputuskan tentang perlunya
pendidikan seks bagi para remaja. Dalam salah satu butir konsensus
tersebut ditekankan tentang upaya untuk mengusahakan dan merumuskan
perawatan kesehatan seksual dan reproduksi serta menyediakan informasi
yang komprehensif termasuk bagi para remaja.
Tantangan yang dihadapi remaja
Saat ini, kita banyak dibanjiri oleh berbagai informasi yang bisa dengan mudahnya didapat. Baik melalui media cetak, media elektronik ataupun yang terbaru melalui dunia maya atau internet. Informasi-informasi tersebut dapat berupa hal yang positif maupun negatif. Salah satu informasi negatif yang banyak menjadi perhatian adalah informasi mengenai konten-konten dewasa, yang dapat diakses oleh semua orang dengan mudah terutama melalui internet.
Saat ini, kita banyak dibanjiri oleh berbagai informasi yang bisa dengan mudahnya didapat. Baik melalui media cetak, media elektronik ataupun yang terbaru melalui dunia maya atau internet. Informasi-informasi tersebut dapat berupa hal yang positif maupun negatif. Salah satu informasi negatif yang banyak menjadi perhatian adalah informasi mengenai konten-konten dewasa, yang dapat diakses oleh semua orang dengan mudah terutama melalui internet.
Dikhawatirkan dengan banyaknya arus informasi tanpa batasan tersebut
dapat merubah persepsi remaja mengenai seks dan seksualitas. Keluarga
dan sekolah merupakan tempat yang tepat bagi remaja untuk mendapatkan
informasi yang benar mengenai pendidikan seks, karena biasanya remaja
mengambil contoh dari prilaku orang tua dan orang dewasa lain di
sekitarnya.
Memang sampai saat ini banyak orang yang masih merasa tabu untuk
membicarakan masalah seks tersebut dengan sesama orang dewasa apalagi
dengan anak-anak. Tetapi yang harus disadari adalah, biasanya remaja
akan mencari panutan dari orang tua, jadi apabila orang tua hanya diam
saja tanpa memberikan informasi yang tepat mengenai seksualitas, maka
remaja dapat memperoleh informasi yang salah dan menjerumuskan mereka
dalam bahaya.
Pendidikan seks untuk remaja
Banyak orang tua dan orang dewasa lain, masih merasa tabu untuk membicarakan masalah seks dan seksualitas dengan anak-anaknya. Sebagian lebih memilih untuk tetap diam dan berasumsi bahwa anak-anak mereka akan memperoleh informasi yang mereka butuhkan lewat sekolah ataupun media. Sebagian lagi ada yang mempercayai bahwa membicarakan masalah seks dengan anak-anaknya akan sama saja dengan mendorong mereka untuk mencoba melakukan hubungan seks. Yang seharusnya para remaja tersebut harus diberitahu mengenai faktor tanggung jawab terhadap tubuh mereka serta masalah kesehatan yang mungkin terjadi.
Banyak orang tua dan orang dewasa lain, masih merasa tabu untuk membicarakan masalah seks dan seksualitas dengan anak-anaknya. Sebagian lebih memilih untuk tetap diam dan berasumsi bahwa anak-anak mereka akan memperoleh informasi yang mereka butuhkan lewat sekolah ataupun media. Sebagian lagi ada yang mempercayai bahwa membicarakan masalah seks dengan anak-anaknya akan sama saja dengan mendorong mereka untuk mencoba melakukan hubungan seks. Yang seharusnya para remaja tersebut harus diberitahu mengenai faktor tanggung jawab terhadap tubuh mereka serta masalah kesehatan yang mungkin terjadi.
Topik mengenai masalah seks sebenarnya mulai dapat dibicarakan sejak
dini apabila dilakukan secara terbuka, akan tetapi tidak ada kata
terlambat apabila itu belum dilakukan. Buku dapat dijadikan alat
penolong untuk membicarakan masalah tersebut, apabila orang tua masih
merasa canggung untuk membicarakan masalah seks. Pendidikan seks untuk
remaja sebaiknya juga mengangkat masalah mengenai gambaran biologi
mengenai seks dan organ reproduksi, masalah hubungan, seksualitas, cara
melindungi diri serta ancaman penyakit menular seksual.
Kenapa pendidikan seks penting untuk remaja
Para remaja dapat memperoleh informasi mengenai seks dan seksualitas dari berbagai sumber, termasuk dari teman sebaya, lewat media massa baik cetak ataupun eletronik termasuk di dalamnya iklan, buku ataupun situs di internet yang khusus menyediakan informasi tentang seks dan seksualitas. Sebagian informasi tersebut dapat dipercaya, sebagian lainnya mungkin tidak. Jadi pemberian pendidikan seks pada remaja sebenarnya adalah mencari tahu terlebih dahulu apa yang telah mereka ketahui mengenai seks dan seksualitas, menambahkan hal yang kurang serta membenarkan informasi yang ternyata tidak sesuai. Informasi yang salah tersebut seperti misalnya informasi bahwa berhubungan seksual merupakan salah satu pembuktian kasih sayang dan apabila berhubungan seksual cuma sekali saja tidak akan menyebabkan kehamilan atau bahwa penyakit AIDS sudah ada obat penyembuhnya. Tanpa adanya informasi yang tepat, maka akan dapat menjerumuskan kehidupan remaja.
Para remaja dapat memperoleh informasi mengenai seks dan seksualitas dari berbagai sumber, termasuk dari teman sebaya, lewat media massa baik cetak ataupun eletronik termasuk di dalamnya iklan, buku ataupun situs di internet yang khusus menyediakan informasi tentang seks dan seksualitas. Sebagian informasi tersebut dapat dipercaya, sebagian lainnya mungkin tidak. Jadi pemberian pendidikan seks pada remaja sebenarnya adalah mencari tahu terlebih dahulu apa yang telah mereka ketahui mengenai seks dan seksualitas, menambahkan hal yang kurang serta membenarkan informasi yang ternyata tidak sesuai. Informasi yang salah tersebut seperti misalnya informasi bahwa berhubungan seksual merupakan salah satu pembuktian kasih sayang dan apabila berhubungan seksual cuma sekali saja tidak akan menyebabkan kehamilan atau bahwa penyakit AIDS sudah ada obat penyembuhnya. Tanpa adanya informasi yang tepat, maka akan dapat menjerumuskan kehidupan remaja.
Pendidikan seks sendiri merupakan suatu proses untuk memperoleh
informasi dan membentuk sikap serta keyakinan mengenai seks, identitas
seksual serta hubungan. Pendidikan seks juga dapat membantu remaja untuk
memiliki kemampuan sehingga mereka dapat bertindak sesuai apa yang
mereka yakini dengan percaya diri. Hal ini berarti juga dapat membantu
mereka untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan seksual, ekploitasi
seksual, terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan serta penularan
penyakit seksual serta HIV dan AIDS.
Peran serta orang tua dan masyarakat
Seperti yang telah disebutkan di atas, para remaja tersebut dapat memperoleh informasi mengenai seks dari berbagai sumber, baik yang dapat dipercaya ataupun yang tidak dipercaya, yang bersifat baik atau bersifat menjerumuskan. Sehingga dengan pemberian informasi mengenai pendidikan seks yang tepat dari orang tua kepada remaja mengenai apa yang terjadi dan apa yang mungkin terjadi dapat membantu remaja untuk lebih berpikir jernih mengenai pilihan hidup mereka.
Seperti yang telah disebutkan di atas, para remaja tersebut dapat memperoleh informasi mengenai seks dari berbagai sumber, baik yang dapat dipercaya ataupun yang tidak dipercaya, yang bersifat baik atau bersifat menjerumuskan. Sehingga dengan pemberian informasi mengenai pendidikan seks yang tepat dari orang tua kepada remaja mengenai apa yang terjadi dan apa yang mungkin terjadi dapat membantu remaja untuk lebih berpikir jernih mengenai pilihan hidup mereka.
Pendidikan seks di sekolah juga dapat memberikan peran penting dalam
hal peningkatan pengetahuan, tingkah laku dan sikap yang sesuai bagi
para remaja. Selain itu peran serta masyarakat secara luas juga
diperlukan supaya tercipta iklim pemberian informasi terutama mengenai
pendidikan seks yang tepat dan sesuai untuk remaja.
Makasih sudah berbagi ilmu ..............................
BalasHapusbisnistiket.co.id